Pikiran dan Ekspresi Kuda
Pikiran dan ekspresi kuda? Bisakah kuda berpikir dan beremosi?
Hmm. Sebelum menunggang gagah di atas punggung kuda, ada baiknya Anda memahami bagaimana makhluk mengagumkan ini berpikir. Tidak seperti yang dikira banyak orang, kuda adalah hewan cerdas yang dapat belajar dengan cepat. Mereka juga memiliki naluri yang hebat, dan cara unik melihat dunia. Agar Anda benar-benar memahami apa yang dipikirkan kuda, bayangkan diri Anda sebagai kuda. Anda bertubuh besar namun rapuh. Anda dan kakek moyang Anda telah hidup beranak-pinak, generasi per generasi, selama ribuan tahun sebagai hewan yang dimangsa binatang buas. Berarti, ada sejumlah makhluk yang menakutkan Anda, makhluk yang menganggap Anda sebagai hidangan makan malam yang enak. Anda juga sangat ramah, dan senang bergaul dengan orang (hewan) lain. Karenanya, Anda tumbuh menjadi hewan yang besar, kuat, namun ramah, halus, dan selalu waspada.
Salah satu faktor terpenting dalam perilaku kuda adalah dia sebagai hewan yang hidup berkelompok. Jadi, bersama-sama dengan yang lain menambah kenyamanan, bukan? Sifat ini mempengaruhi banyak hal. Kuda mampu mengenali dan berpartisipasi dalam hierarki sosial yang kompleks, yang mungkin tempat mereka di atas, bawah, atau di tengah-tengah. Mereka juga suka bermain dengan kuda lain - sangat suka - seperti kebanyakan orang yang menikmati saat bersama manusia lainnya.
Tapi, "Mengapa kuda rela kita naiki?"
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa sifat sosial kuda membuat dia mau menerima pengendara di punggungnya. Kuda - setidaknya yang jinak - menganggap manusia sebagai anggota kawanannya yang menduduki posisi dominan dan mereka rela bertindak sesuai perintah manusia ketika diminta oleh manusia, meskipun sebenarnya perintah itu sangat konyol bagi mereka.
Faktor lain yang penting dalam perilaku kuda adalah statusnya sebagai hewan yang biasa dimangsa. Ada semacam paranoid. Ini pengalaman kurang menyenangkan, kan? Itulah alasannya kenapa kuda, saat terkejut, bereaksi dramatis, gugup di lingkungan asing, dan biasanya yang pertama dia lakukan adalah berlari kencang, setelah itu baru dia berpikir. Jika Anda sering naik kuda, Anda menemukan perilaku ini, cepat atau lambat.
Pada dasarnya ada empat ekspresi perasaan atau emosi kuda: santai, takut, mengancam, waspada.
“Santai”: Kuda yang tenang dan tidak kekurangan apa-apa memiliki ekspresi yang santai. Mereka nyaman di lingkungan mereka, nyaman dengan orang yang menanganinya, dan nyaman dengan apa yang harus mereka lakukan. Inilah ekspresi yang harus Anda temukan sebelum Anda menaikinya.
"Takut": Kuda mudah takut. Jika kuda mendongak dan menunjukkan bagian putih-matanya, itu berarti dia takut. Anda mungkin mendekati terlalu cepat, atau mungkin memang ada hal lain yang menakutkan dirinya. (Ehm, konon kuda dapat mengetahui keberadaan makhluk halus yang tidak bisa dilihat manusia.)
Yakinkan kuda dengan berbicara lembut padanya dan belailah dia sampai dia tenang sebelum Anda melanjutkan.
"Mengancam": Kadang kuda menunjukkan ekspresi ini karena berbagai alasan. Dia mungkin sedang sakit, atau mereka mungkin membenci yang menunggangi atau menanganinya. Kuda yang kurang makan, alias lapar, juga tidak senang dan bisa menunjukkan ekspresi ini. Beri makan dia atau istirahatkan dia, insya Allah ekspresinya yang mengancam menghilang.
Peringatan: Jika kuda yang Anda tangani atau ingin Anda tunggangi mengatupkan telinganya ke arah belakang dan menunjukkan ekspresi marah pada umumnya, misalnya dengan menunjukkan giginya, lubang hidungnya melebar, mundurlah dan mintalah tolong dari orang yang lebih berpengalaman. Kuda kadang-kadang menggigit atau menendang setelah menunjukkan ekspresi ini.
"Waspada": Kuda selalu berjaga-jaga terhadap ancaman predator, baik itu predator nyata (harimau yang datang) atau hanya ‘bayangan’. Seekor kuda dengan ekspresi waspada, yaitu kepala diangkat tinggi-tinggi, mata melebar, telinga mengarah ke depan – seakan-akan sedang berusaha mendeteksi sesuatu yang ada di kejauhan atau yang mungkin mendekati. Ekspresi waspada ini bisa berubah menjadi ketakutan, jika ditemukan ancaman, atau ekspresi santai setelah kuda menentukan bahwa semuanya aman. Kuda yang di posisi terdepan dalam iring-iringan mungkin sepanjang perjalanan menunjukkan ekspresi waspada ini. Dia mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin yang harus selalau waspada. Ya, perilaku ini normal dan memang sudah seharusnya.
Hmm. Sebelum menunggang gagah di atas punggung kuda, ada baiknya Anda memahami bagaimana makhluk mengagumkan ini berpikir. Tidak seperti yang dikira banyak orang, kuda adalah hewan cerdas yang dapat belajar dengan cepat. Mereka juga memiliki naluri yang hebat, dan cara unik melihat dunia. Agar Anda benar-benar memahami apa yang dipikirkan kuda, bayangkan diri Anda sebagai kuda. Anda bertubuh besar namun rapuh. Anda dan kakek moyang Anda telah hidup beranak-pinak, generasi per generasi, selama ribuan tahun sebagai hewan yang dimangsa binatang buas. Berarti, ada sejumlah makhluk yang menakutkan Anda, makhluk yang menganggap Anda sebagai hidangan makan malam yang enak. Anda juga sangat ramah, dan senang bergaul dengan orang (hewan) lain. Karenanya, Anda tumbuh menjadi hewan yang besar, kuat, namun ramah, halus, dan selalu waspada.
Salah satu faktor terpenting dalam perilaku kuda adalah dia sebagai hewan yang hidup berkelompok. Jadi, bersama-sama dengan yang lain menambah kenyamanan, bukan? Sifat ini mempengaruhi banyak hal. Kuda mampu mengenali dan berpartisipasi dalam hierarki sosial yang kompleks, yang mungkin tempat mereka di atas, bawah, atau di tengah-tengah. Mereka juga suka bermain dengan kuda lain - sangat suka - seperti kebanyakan orang yang menikmati saat bersama manusia lainnya.
Tapi, "Mengapa kuda rela kita naiki?"
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa sifat sosial kuda membuat dia mau menerima pengendara di punggungnya. Kuda - setidaknya yang jinak - menganggap manusia sebagai anggota kawanannya yang menduduki posisi dominan dan mereka rela bertindak sesuai perintah manusia ketika diminta oleh manusia, meskipun sebenarnya perintah itu sangat konyol bagi mereka.
Faktor lain yang penting dalam perilaku kuda adalah statusnya sebagai hewan yang biasa dimangsa. Ada semacam paranoid. Ini pengalaman kurang menyenangkan, kan? Itulah alasannya kenapa kuda, saat terkejut, bereaksi dramatis, gugup di lingkungan asing, dan biasanya yang pertama dia lakukan adalah berlari kencang, setelah itu baru dia berpikir. Jika Anda sering naik kuda, Anda menemukan perilaku ini, cepat atau lambat.
Menafsirkan ekspresi kuda
Kuda sebagian besar mengekspresikan diri melalui bahasa tubuh, dan terserah kepada kita manusia untuk mengetahui bagaimana menginterpretasikannya. Kuda pun mengungkapkan berbagai sikap dan emosinya melalui wajah mereka.Pada dasarnya ada empat ekspresi perasaan atau emosi kuda: santai, takut, mengancam, waspada.
“Santai”: Kuda yang tenang dan tidak kekurangan apa-apa memiliki ekspresi yang santai. Mereka nyaman di lingkungan mereka, nyaman dengan orang yang menanganinya, dan nyaman dengan apa yang harus mereka lakukan. Inilah ekspresi yang harus Anda temukan sebelum Anda menaikinya.
"Takut": Kuda mudah takut. Jika kuda mendongak dan menunjukkan bagian putih-matanya, itu berarti dia takut. Anda mungkin mendekati terlalu cepat, atau mungkin memang ada hal lain yang menakutkan dirinya. (Ehm, konon kuda dapat mengetahui keberadaan makhluk halus yang tidak bisa dilihat manusia.)
Yakinkan kuda dengan berbicara lembut padanya dan belailah dia sampai dia tenang sebelum Anda melanjutkan.
"Mengancam": Kadang kuda menunjukkan ekspresi ini karena berbagai alasan. Dia mungkin sedang sakit, atau mereka mungkin membenci yang menunggangi atau menanganinya. Kuda yang kurang makan, alias lapar, juga tidak senang dan bisa menunjukkan ekspresi ini. Beri makan dia atau istirahatkan dia, insya Allah ekspresinya yang mengancam menghilang.
Peringatan: Jika kuda yang Anda tangani atau ingin Anda tunggangi mengatupkan telinganya ke arah belakang dan menunjukkan ekspresi marah pada umumnya, misalnya dengan menunjukkan giginya, lubang hidungnya melebar, mundurlah dan mintalah tolong dari orang yang lebih berpengalaman. Kuda kadang-kadang menggigit atau menendang setelah menunjukkan ekspresi ini.
"Waspada": Kuda selalu berjaga-jaga terhadap ancaman predator, baik itu predator nyata (harimau yang datang) atau hanya ‘bayangan’. Seekor kuda dengan ekspresi waspada, yaitu kepala diangkat tinggi-tinggi, mata melebar, telinga mengarah ke depan – seakan-akan sedang berusaha mendeteksi sesuatu yang ada di kejauhan atau yang mungkin mendekati. Ekspresi waspada ini bisa berubah menjadi ketakutan, jika ditemukan ancaman, atau ekspresi santai setelah kuda menentukan bahwa semuanya aman. Kuda yang di posisi terdepan dalam iring-iringan mungkin sepanjang perjalanan menunjukkan ekspresi waspada ini. Dia mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin yang harus selalau waspada. Ya, perilaku ini normal dan memang sudah seharusnya.
Comments
Post a Comment