Tentang Kuda
Sugeng Hariyanto
Apakah kuda itu?
Kuda, yang
dalam bahasa Jawa disebut jaran dan dalam bahasa Makassar disebut
jarang, adalah binatang yang tidak asing dalam
kehidupan manusia. Nama latinnya adalah Equus caballus atau Equus ferus caballus, salah satu dari
sepuluh spesies modern
mamalia dari genus Equus. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia (dengan
sadel atau tanpa sadel) dan dapat digunakan untuk menarik gerobak atau bahkan
membawa beban barang di punggungnya. Menurut beberapa literatur, kuda mulai
digunakan untuk meringankan beban manusia mulai sekitar tahun 2000-an SM.
Tidak hanya untuk ditunggangi dan membawa barang, kuda dapat juga digunakan
untuk berperang. Malah di jaman sekarang menunggang kuda dapat digunakan
sebagai sarana penyembuhan penyakit.
Di
dalam Al Qur’an, dapat ditemukan ayat ini:
Dan Dia menciptakan
binatang ternak untuk kamu, padanya ada bulu yang menghangatkan, dan
berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh
pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang, dan
ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan dia memikul
beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan (Dia telah
menciptakan) kuda, bagal, dan keledai agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak
mengetahuinya. (Surat an-Nahl: 5-8)
Selain itu ada banyak hadits
yang disampaikan Rasulullah tentang kuda, yang menceritakan keunggulan kuda.
Asal-usul kuda
Kuda sangat banyak jenisnya di dunia. Kuda-kuda yang terkenal di
antaranya: kuda Arab, Quarter Horse, Mustang, Andalusia. Kuda-kuda tersebut
banyak dikawin-silangkan di berbagai belahan dunia untuk mendapatkan kuda-kuda
unggul. Kuda Arab dikenal karena
ketahanan fisiknya, meskipun secara fisik tidak terlalu besar kuda ini dikenal
mampu bertahan di ganasnya padang pasir. Kuda Arab terkenal sebagai kuda
perang. Mustang merupakan kuda dari daratan Amerika. Kuda ini terkenal dengan
kecepatan berlari jarak pendek. Namun ketahanan fisiknya tidak sebagus kuda
Arab. Kuda Andalusia merupakan tipe kuda besar dan tenang. Kuda-kuda ini banyak
dipakai para bangsawan Eropa.[1]
Menurut banyak orang, ras-ras kuda yang asli adalah:
1. Equus Caballus Germanicus.
Ras kuda ini berasal dari Eropa,
bertubuh kecil, hidup secara liar di pegunungan Eropa Utara. Oleh Bangsa Jerman
dijadikan hewan pemeliharaan.
2. Equus Caballus Ociendentalis.
Di Eropa Utara ternyata juga hidup
jenis kuda yang bertubuh besar, yang ditemukan oleh bangsa Kelt. Kuda ini
disilangkan dengan kuda ras Equus Caballus Germanius di atas, dan anak
keturunannya dikembangkan di Eropa Selatan. Kuda-kuda inilah asal-usul ras Equus Caballus Ociendentalis.
3. Equus Caballus Ginelini.
Di Eropa timur, hiduplah liar Kuda ras
Equus Caballus Ginelini, di daerah Padang Stepa. Kuda ini sulit dipelihara.
4. Equus Caballus Orientalis.
Ras kuda Equus Caballus Orientalis
terdapat di daerah Asia Barat (Turki dan sekitarnya) dan di daerah Afrika
Utara (Mesir, Donggala dan Sudan).
5. Equus Caballus Mongolicus.
Sementara itu ras Equus Caballus
Mongolicus.
Nah, dari keterangan di atas, asal-usul kuda adalah Eropa Utara
dan Selatan serta Asia Barat dan Afrika Utara. Lalu kuda yang ada di Indonesia
sekarang ini kuda dari mana?
Kuda-kuda-kuda yang ada sekarang ini
dipercaya berasalah dari keturunan Kuda Arab (Asia Barat) atau Equus Caballus Orientalis, yang dibawa dari semenanjung Arab melalui perdagangan dan
peperangan. Kisah yang paling terkenal adalah tatkala Tariq bin Jiat menyerbu
Andalus (Spanyol) dengan membawa 2000 kuda. Dari situlah Eropa mengenal kuda
Arab yang gagah dan tangguh. Lalu mereka mengawin silangkan dengan kuda Eropa
dan dikenallah sekarang dengan jenis Thoroughbred,
yang warnanya bisa bermacam-macam meski kaki dan mukanya biasanya putih,
bersifat aktif, dengan tinggi badan sekitar 150 cm – 170 cm dengan berat 500
kg.
"Halter standing shot arabian one"
by Ealdgyth - Karya sendiri.
Licensed under CC BY-SA 3.0 via
Wikimedia Commons
|
Kuda yang terdapat di wilayah Asia Tenggara
termasuk ras timur, yang berbeda dengan kuda asal Arab. Dari bentuk wajahnya,
kuda ras timur diduga merupakan keturunan kuda Mongol (Equus Caballus Mongolicus). Kuda yang terdapat di Indonesia
pemuliaannya dipengaruhi oleh iklim tropis serta lingkungannya. Tinggi badannya
antara 1,15 – 1,35 meter. Ya, ini tergolong kuda poni. Bentuk kepala umumnya
besar, wajah rata, dan sinar matanya penuh ekspresi (hidup) serta daun telinganya
kecil. Lehernya tegak dan lebar. Tengkuknya pada umumnya kuat dan punggungnya
lurus. Letak ekornya tinggi dan berbentuk lonjong. Dadanya lebar, sedang tulang
rusuk berbentuk lengkung serasi. Kakinya berotot kuat, kening dan persendiannya
baik. Kukunya kecil. Tetapi jika berdiri tampak kurang gagah, tidak seperti
kuda Arab. Kuda Indonesia yang terkenal adalah kuda Sandalwood, yang
populer disebut kuda Sandel. Ciri-cirinya seperti yang disebutkan di atas.
Kuda RAS Sandalwood (Sandel) (foto oleh Prasetyo
Oedjiantono dari id.wikipedia.org)
|
Selain itu,
di Indonesia ada kuda Sumba, kuda Sumbawa, kuda Flores, kuda Ngada, kuda Sabu,
kuda Timor, kuda Lombok, kuda Bali, kuda Batak, kuda Sumbar (Sumatra Barat),
kuda Aceh, kuda Sulawesi, kuda Mandar, kuda Jawa, dan kuda Priangan.
Comments
Post a Comment