Manfaat menunggang kuda
Sugeng Hari
Manfaat kuda sebagai pengangkut
barang dan tunggangan manusia telah lama kita tahu. Sekarang orang juga mulai
tahu khasiat menunggang kuda. Menurut Bahtiar
(http://nunggangjaran.blogspot.com/2013/07/manfaat-berkuda.html), seorang pencinta
kuda dan berkuda, berkuda adalah kegiatan yang memiliki banyak manfaat
kesehatan. Berikut beberapa manfaat menunggang kuda.
Manfaat fisik
Pada umumnya, berkuda
melatih hampir semua otot-otot tubuh untuk bergerak, sehingga baik untuk
kesehatan sistem peredaran darah (kardiovaskular). Menunggang kuda juga
membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi antara bagian-bagian tubuh,
sehingga dapat melatih fungsi motorik penunggang.
Langkah-langkah kuda
yang berirama membuat penunggang harus menyesuaikan posisi duduknya, sehingga otot
panggul dan postural secara aktif akan bekerja, serta memperkuat tulang
belakang. Pada kecepatan tinggi, otot paha depan dan otot paha belakang juga
akan lebih aktif.
Selain itu, penunggang
kuda yang berpengalaman akan lebih peka terhadap lingkungan, kewaspadaannya
berkembang dan mampu memahami dan menangani situasi darurat dengan lebih baik.
Menurut Setyo Riyaldino
(https://setyoriyaldino.wordpress.com/2013/12/16/ manfaat-berkuda-memanah-dan-berenang/#more-258)
manfaat berkuda adalah sebagai berikut:
Bentuk lekuk tubuh
belakang kuda (tempat yang diduduki), sangat baik untuk merawat segala masalah
tulang belakang manusia. Saat pergerakan galloping
yaitu saat kuda melompat dan berlari menyebabkan pergerakan vertebra
tulang belakang kita yang bersentuhan antara satu sama lain dalam kondisi
harmonis, dan merangsang saraf-saraf tulang belakang, seolah-olah diurut.
Sedangkan pakar kesehatan pun tidak mampu membuat seperti gerakan alami
tulang-tulang vertebra saat orang menunggang kuda.
Seluruh anggota yaitu
tulang rangka, otot, organ viseral – termasuk sistem pencernaan, sistem saraf,
sistem voluntary maupun involuntary, organ ampas, bahkan gesekan ke organ vital
akan terangsang secara optimal untuk menjadi semakin sehat. Penunggang kuda
yang hebat biasanya bebas dari mengalami sakit punggung. Selain itu, kuda juga
mencerahkan mata sebab ada rangsangan terhadap saraf kranial saat gerakan ‘galloping’ kuda.
Manfaat untuk Mental atau
psikologi
Selain memiliki manfaat
dalam kesehatan, berkuda juga berpengaruh dalam kesehatan mental bagi
penunggang.
·
Menunggang kuda dapat mengurangi stres.
·
Menumbuhkan rasa percaya diri dan percaya
kepada pihak lain
Menurut
majalah olah raga online Sportiplus, berkuda memiliki berbagai macam manfaat
bagi mental penunggangnya.[1] Berkuda
dapat:
1. Mengajarkan keberanian
Tingkat keberanian orang tentu berbeda dalam menghadapi
kuda. Ada yang takut, biasa saja, ada yang sangat berani, dan ada juga yang
antusias melihat tapi takut menungganginya. Kebiasaan yang terus dilatih dalam
menghadapi kuda, memberikan dampak positif, yaitu tumbuhnya keberanian.
2. Mengajarkan kerja tim (team work)
Dalam berkuda, ada dua pihak yang saling bekerja sama
untuk sama-sama bergerak menuju suatu tempat. Masing-masing pihak punya peran,
saling mengisi, ada kompensasi yang mesti diberikan masing-masing pihak. Kerja
tim, menyelaraskan gerak dengan pihak lain untuk mencapai tujuan, terbinanya
pengertian, dan saling mengisi.
Dalam team work
ada aturan yang harus ditaati. Keluar aturan, bisa merugikan diri sendiri dan
pihak lain. Dalam berkuda ada aturan cara menunggangi yang jika tidak ditaati
bisa mengakibatkan si penunggang jatuh.
3. Mengajarkan kepemimpinan (leadership)
Dalam berkuda, sang penunggang adalah pemimpin yang
pegang kendali. Arah pergerakan dan kecepatan gerak kuda ada di bawah kendali
penunggang. Meski begitu, tetap saja penunggang tak bisa semena-mena. Salah
bertindak bisa berakibat fatal.
Dengan berkuda, kita juga dapat mengajarkan anak untuk
jadi pemimpin yang tepat dalam bertindak, cerdas, dan tanggap menghadapi
situasi dan kondisi. Pemimpin yang bijak, bukan yang sok bijak. Pemimpin yang
pintar dan berani, bukan yang sok pintar dan sok berani.
4. Mengajarkan kesabaran
Adakalanya penunggang tidak nyaman dengan gerakan kuda
atau kuda sulit dikendalikan. Dalam kondisi ini, sang penunggang tidak bisa
memaksakan kehendaknya. Perlu kesabaran untuk tetap berjalan bersama kuda dalam
mencapai tempat tujuan.
Sadar atau tidak, sesungguhnya kuda dapat merasakan emosi
sang penunggangnya. Jika sang penunggang tetap tenang dan sabar, si kuda akan
cepat tenang. Demikian juga sebaliknya.
5. Mengajarkan keterampilan untuk bergerak lebih efektif
menuju tujuan
Dalam berkuda, penunggang bekerja sama dengan kuda untuk
mencapai tempat tujuan dalam waktu relatif lebih cepat. Untuk mencapai tujuan
secara lebih efektif, diperlukan keterampilan dan sikap mental positif.
Agar dapat bergerak sesuai keinginan penunggangnya,
menunggang kuda memerlukan teknik khusus. Tak sekadar menarik kekang dan
menghentakkan kaki ke tubuh kuda. Perlu juga proporsi yang tepat dalam memberikan
stimulus kepada kuda, mengerti kondisi fisik dan psikis kuda.
Tak kalah penting, pahami pula cara-cara merawat kuda,
dari makanan sampai kebersihan kuda. Semua itu perlu dipelajari agar performa
kuda maksimal saat ditunggangi. Dengan begitu, aktivitas berkuda pun jadi lebih
bermanfaat.
Manfaat Berkuda bagi Anak-anak
Bagi
anak-anak berkuda memiliki manfaat penyembuhan berbagai masalah anak. Mulai
dari masalah psikologis, mental, emosional, lemah fisik, kemampuan berbahasa
dan berbicara, bahkan autisme. Menurut McCallum, terapis berkuda dari Sleepy Hollow
Therapeutic Riding Centre dan South African Riding for the Disabled
Association (Sarda), terapi berkuda memiliki tiga manfaat utama,
yaitu olahraga, pendidikan dan pengobatan. Ketiga hal ini sangat diperlukan
untuk tumbuh
kembang anak-anak.
Berkuda
bisa memotivasi anak yang memiliki masalah mental dan emosional, serta kendala
dalam belajar. Kegiatan ini membantu mereka berkonsentrasi, sabar, dan disiplin
tinggi. Aktivitas berkuda membutuhkan
kerja sama antara kuda dan
penunggangnya. Saat belajar berkuda, akan tercipta ikatan emosi anak dengan
kuda yang dikendarainya. "Hubungan unik antara kuda dengan pengendaranya
membantu mengatasi ketakutan. Justru akan tumbuh rasa saling percaya antara
anak dengan kuda, hal inilah yang menjadi terapi emosi mereka," ujar
McCallum.
Untuk
anak yang mengalami hambatan fisik, misalnya kaki lumpuh, berkuda adalah cara mereka menikmati kebebasan
yang selama ini tidak bisa mereka dapatkan saat berada di atas kursi roda.
Duduk di atas kuda juga akan melatih otot kaki mereka sehingga membantu untuk
bisa berjalan. "Saat menunggang kuda, otot-otot pada selangkangan anak
akan merasakan sensasi seperti saat berjalan kaki. Hal itu akan mengaktifkan
otot-otot kaki sehingga pelan-pelan si anak akan bisa berjalan," kata
McCallum[2].
Kini
di Indonesia, orang mulai memanfaatkan berkuda sebagai terapi untuk anak
penyandang autisme. Menurut Billy Mamolo, seorang instruktur berkuda di Jawa barat, dia sudah membantu puluhan
anak autis. Menurutnya, dengan menunggang kuda, anak autis dilatih konsentrasi,
keseimbangan, perasaan, kepekaan, dan emosi karena berkuda memerlukan
konsentrasi dan keseimbangan, dan perasaan kasih serta pengendalian emosi agar
kuda mau menuruti perintah penunggangnya.[3]
Selain
itu, terapi berkuda (Hippotherapy) juga membantu penyembuhan anak dengan
gangguan neurologi, seperti cerebral palsy (CP). Kesimpulannya efek fisiologis
dari gerakan mekanik yang sangat bervariasi saat berkuda membantu pergerakan
panggul lebih baik, menstimulasi keseimbangan, fasilitasi kontrol postur yang
dinamik sehingga meningkatkan fungsi motorik anak.[4]
Comments
Post a Comment